Yang Gak Lolos SNMPTN Gak Usah Galau.Ini yang harus dilakukan

http://jendelasekolahindonesia.blogspot.co.id/

Jendela Sekolah - Hai para adik-adik sekalian khusunya yang tahun ini baru menyelesaikan sekolah di jenjang SMA/SMK/MA dan sederajat.

Tentunya setelah manyelesaikan jenjang SMA kalian akan sedikit bingung, pusing dan galau kan mau ngapain setelah lulus SMA ini.

Mending bagi anak yang berasal dari keluarga yang berkecukupan pastinya sudah ada planing mau nglanjutin di PTN/PTS yang kalian inginkan. tapi bagi anak yang berasal dari keluarga serba kekurangan pastinya akan berfikir lebih untuk bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.


TAPI... Saya yakinkan kepada kalian semua. Allah punya rencana indah buat kita, kita bisa sekolah, kita bisa sukses tidak tergantung pada segi ekonomi kita atau keluarga kita. Asal Mempunyai Tekad yang kuat, terus berusaha, bekerja keras untuk satu tujuan dan jangan lupa selalu Ber'doa kepada-Nya. Insya Allah (99% yakin)... Tujuan kita akan terwujud.

Oke.., itulah sedikit motifasi dari Jendela Sekolah.

Sekarang kita balik ke permasalah "gak lolos SNMPTN apa yang harus kita lakukan" jangan bersedih kawan, dunia ini gak hancur hanya kamu tidak lolos SNMPT, masih banya jalan menuju roma. contohnya saja masih ada Bidikmisi, ada SBMPTN ada Seleksi Mandiri. semuanya masih terbuka lebar untuk kalian.

Masih Ada Jalur SBMPTN

Tenang, setelah SNMPTN masih ada lagi jalur SBMPTN untuk masuk ke PTN favorit kamu. Apa sih SBMPTN itu? SBMPTN merupakan singkatan dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri.

Bedanya dengan SNMPTN, di jalur ini kamu akan mengikuti rangkaian tes masuk yang memang merupakan syarat utamanya. Nilai rapor kamu nggak akan jadi pertimbangan. Jadi yang menentukan kelulusan kamu adalah hasil tes yang kamu kerjakan saat proses seleksi nanti.

Selain itu, letak perbedaannya bisa juga dilihat dari proses SBMPTN yang membutuhkan biaya alias berbayar. Berbeda dengan SNMPTN yang gratis.

Masalah kuota juga menjadi perbedaan. Biasanya PTN memberikan kuota minimal 30% untuk peserta SBMPTN. Sedangkan untuk peserta SNMPTN biasanya lebih besar, yakni 40%.

Terus, SBMPTN ini juga masih bisa diikuti oleh alumni (maksimal 3 tahun). Beda dengan SNMPTN yang hanya bisa diikuti oleh siswa yang masih aktif di sekolahnya.

Cara menghitung poin untuk jawaban tes kalian juga agak ribet nih, Quipperian. Di SBMPTN, begini cara menghitungnya:

    – Jawaban benar x 4 poin
    – Jawaban salah – 1 poin
    – Jawaban kosong 0 poin

Melihat poin-poin di atas, ada triknya juga nih saat mengerjakan soal. Kalau kalian memang nggak tahu jawabannya dengan pasti, sebaiknya di-skip aja alias dikosongkan.

Karena, kamu bisa lihat sendiri proses perhitungannya. Kalau kamu asal-asalam menjawab dan ternyata salah, poin akan dikurangkan satu. Lebih baik nggak menjawab sama sekali kalau nggak yakin karena poin nggak akan dikurangkan.

Kalau di UN ibaratnya kamu mengerjakan soal hanya ‘Pulau Jawa,’ nah kalau di SBMPTN kamu akan mengerjakan soal ‘seluruh Indonesia’. Jadi, cakupan pertanyaan yang akan muncul di SBMPTN akan jauh lebih luas dan nggak mudah kalau dibandingkan UN.

Itulah mengapa kalian harus mempersiapkan dengan amat matang kalau mau lulus SBMPTN.

Persiapkan diri untuk menghadapi SBMPTN setidaknya sejak kelas XI. Karena seperti yang sudah dijelaskan, soal-soal di SBMPTN nggak semudah di UN. Itulah kenapa kamu harus belajar lebih lama kalau mau punya kesempatan lebih besar untuk lulus SBMPTN.

Walaupun misalnya kamu sudah PD sejak awal masuk SMA kamu akan menerima undangan SNMPTN, nggak ada salahnya kan untuk sedia payung sebelum hujan.

Kalau memang kamu sudah belajar untuk SBMPTN sejak awal dan ternyata jalur undangan SNMPTN kamu lulus, toh ilmu yang kamu dapat juga masih akan berguna untuk tes-tes selanjutnya yang mungkin akan kamu hadapi.

Jalur Mandiri Juga Ada

Nah, kalau SNMPTN dan SBMPTN kamu belum berhasil juga, tenang aja. Masih ada Seleksi Mandiri PTN alias Ujian Mandiri kok yang bisa kamu ikuti untuk masuk PTN favoritmu.

Hanya saja, kamu harus cari tahu dulu apakah PTN kamu membuka jalur mandiri atau nggak. Soalnya, melihat history dari 2016, kampus seperti ITB, UNPAD, dan UNAND nggak mengadakan seleksi mandiri.

Proses seleksi Ujian Mandiri berbeda-beda di tiap kampus. Ada yang menggunakan tes seperti SBMPTN, ada yang menggunakan nilai rapor, ada juga yang menyeleksi berdasarkan nilai SBMPTN kamu.

Kampus yang menggunakan mekanisme tes seperti SBMPTN misalnya UI (SIMAK UI), UNDIP, UGM (UTUL), IPB (UTMI), dan lain-lain. Prosesnya pun mirip SBMPTN, yakni daftar secara online lalu ikut tesnya di tempat yang ditentukan.

Sedangkan contoh kampus yang mengikuti mekanisme dengan nilai rapor adalah UGM (PBUTM) dan kampus yang mekanismenya berdasarkan nilai SBMPTN pada 2014 silam adalah UNS, UNHAS, dan ITS.

Nah, kira-kira itulah tadi alternatif lain yang bisa kamu ikuti kalau kamu belum lulus SNMPTN. Nggak usah khawatir lagi ya karena masih banyak jalan menuju Roma, kok!

Hal yang paling penting adalah kamu harus persiapkan mulai sekarang adalah segera perbanyak pengetahuan, banyak baca, kerjakan soal-soal latihan SBMPTN. Jangan lupa juga berdoa supaya cita-cita kamu tercapai ya. Good luck!




EmoticonEmoticon